Hari ini teringat dengan jelas dibenakku ketika memandikan si kecil najla, ibu dan ayah mertuaku saling bertengkar yang dikarenakan masalah uang listrik yg tidak ada. Padahal sudh jatuh tempo kandang yam milik mereka ngisi listrik lagi. Maklum ayam yang harusnya di panen selama 35-40 hari milor smapai hari ini 43 hari sednagkan pengluaran sudah membengkak ketika ayam sduah dewasa.
Mereka berdepat soal usut punya usut utang dari adeik ibu mertuaku yang teramat besar yakni mencapai 100jtan sdngkan ornagnya kabur meningfalakn bftu ja tdk mau brtngjwb. Pdahal sertif tanah yg dipakai punya mertua. Ya alhasil yg membayar hutang mau tdk mau ya hrus mau adalah mrtua sya. Tapi sya yakin bahwa tidak ada cobaan yg d timpakan pd hamba diluar batas kemmpuannya. Dan ini benar ada nya meskipun pahit getir perih hrs melihat kondisi makan pun kdng hnya dg sambal aja.
Semenjak menikah dg ku suami bsa mengajukan pinjaman yg selanjutknya bsa digunakan untuk mngmbkngb usaha hasilnya bsa buat byar utang. Krna prinsip dr kelrg suami, tanah warisn dr nenknya tdk blh di jual dg alasan apapun sbg bntuk trimakasih dan pnghrgaan brngkli ya.
Ya kita smua hrus mau membyar hutang-hutang trsbut. Dl ketika aq hamil najla saja susah tdk bsa mengkuti ritual yg biasanya ada di kampung sini. Ya balik lagi itu tradisi dr masyrkt sni. Mbrebs mili ketika mbah bilang ya sebisanya ada adanya sakke ndak di pitoni.
Alhasil dari periode ayam di isi sampai dipanen dan strusnya itu pasti gali libang dan tutup lubang. Sudah 1 tahun 1 bln aku hidup di rumah mrtua d desa. Dan sllu mnyaksikan serta ikut memikirkan itu. Dlu pernh dinaasehati ktika msh mngandung najla, ndk usah ikut pikir. Tp mau bgmna lagi itu ada didepan mataku. Tetapvkepkitian.
Mereka berdebat jual kambing atau mengambil uang jual tanah plosok pedalaman desa dari simbahnya padhl uabg itu mau digunakan untuk nyalon prangkat adek suami. Meskipun itu baru separoh, enath nanti uang dri man lagi yang akan didapatkan mrtua untuk mnutupi itu. Dan akhirnya kambingpun dijual. Padahal itu kambing celengan suami yg rencanya buat bayar spp dia dismt dpan. Krna skstr ini dia cuti krna dosen ga mau mbimbing online pdhl ini masa pandemi corona. Liat aja smtr kmrin dia jg tdk maksilam hnya sproh smt brngkli mbimbing langsung, suami mau ga mau hrus ke kota smg. Pp. Kasihan sbnrnya tp bismillag smoga ada hasil. Namun nyatanya malah sprti ini. Smtr ini dia xuti krna tdk ada biaya dan tdk ada bmbngn prcuma byar kmpus kan jk kondisinya sprt itu.
Sbnrnya Iya masoh ada sapi yg dipunya celengan jg buat bayar utang entah nambah uang calonan perangkat. Sdkngn uang utanf suami jg masih puluhan jt. Aku kasihan. Namun aku jg tdk bisa berbuat apa2. Kondisi ekonomi masa pandemi jg sulit. Aku punya najla yg hrus ku emong. Tdak bsa di tinggalkan. Aku jg dilema sbtulnya.
Komentar
Posting Komentar