BISMILLAH HIROHMAN NIROHIM
Pagi ini
cerah secerah hatiku yang sedang bersemangat menyambut perbahan baru dengan
gagasan baru. Hidup di desa candi selama satu tahun dimulai januari 2020 dan
selama 6 bulan aku ngalngut tidak ada kesuibukan kecuali hal-hal yang berkaitan
dengan pekerjaan rumah, karena semenjak tinggal didesa aku tinggalkan hiruk
pikuk kota semarang yang sudah membersamaiku untuk menuntut ilmu dan ngangsu
kaweruh baik dalam kehidupan maupun intelektual. Sehari-hari dirumahpun
nglangut tidak aktif sosial media dkk itu karena memang hp satu dibuat berdua
dengan suami, dan yang sering pegang hp itu suami. Ada banyak pejaran yang bisa
aku ambil dengan kekosongan waktu kesibukan dunia pendidikan yakni kehidupan
berumahtangga. Namun pembeljaran itu belum membangitkan semangatku untuk
berkiprah dan berkreasi lagi untuk melanjutkan perjuangan pendidikan bangsa
ini.
Ketika
masih kuliyah s1 dulu aku sering punya banyak angan-angan untuk mengabdikan
diriku di desa. Namun nasib berkata lain, aku harus berjuang lagi 3 tahun
dikota untuk studi lanjut, entah dari dana mana saja kala itu baik ngajar mapun
ngelesi dan TPQ, sebenarnya ini bentk pengabdian sih ya klau ngelesi. Mandiri
dapat uang sendiri, yang terpenting tidak meminta orangtua di desa. Suatu
ketika di bulan september 2020 suami
yang mengajak aku untuk mengajar di stiss, sekolah tinggi baru di selo gobogan.
Berat rasanya ketika meninggalkan semua hiruk pikuk dan aktivitas di kota. kemudian tepatnya bulan desember 2020 suami
memiliki HP sendiri jadi aku bisa bebas berselancar di dunamaya. Tibalah saat
ini saat dimana membuat aku kembali mengingat zaman kuliyah yang ketemu dengan
teman masa kuliyah di fia online, dia sudah lebih dulu membuat taman baca dan
sukses berdiri sampai sekarang dan masih eksis. Selaintkanku dengan cita-cita
angan masa kuliah s1 kondisinya pun pas aku sudah ada didesa. Waktunya mengabdi
pengalaman dan juga ilmu yang telah aku dapat dari kota. Bismillah ini bisa eksis
sampai memberikan manfaat yang seluas-luasnya. Amin.
Komentar
Posting Komentar