Susi merasa jika dia sangat nyaman untuk bercerita melalui Blog, aktualisasi ide atau bahkan ahanya sekedar bercerita. Bernarasi atau berargumen. Susi pada mulanya adalah anak yang cerewet namun karena pukulan kehidupan, yang terkadang ekspektasi yang kurang sesuai dengan kenyataan. "Tapi percayalah kalau itu merupakan jalan terbaik dari NYA untuk hambanya, susi"kata mbok nur. Dikehidupn ini kita bisa nduk berusaha sebaik ungkin dan berdoa sekuat mungkin. Namun nduk, semua itu dihasil akhirnya hanya Tuhan lah yang menentukan. Jika dirimu punya keinginan yang tinggi, namun kenyataanya tidak setinggi keinginan itu, maka jangan menyerah, teruslah berlayar mengarungi kehidupan ini. Optimis, dan selalu jaga sholat, dan lakukan semua printah Nya. Percayalah keinginan apa pun itu akan beri, bahkan lebih baik dari apa yang kau inginkan. imbuh mbok Nur.
Ingatlah kemalasan itu harus kau lawan, kesia-sia an waktu bahkan egomu sendiri pula harus kau lawan. Ingat kata Nabi : MUSUH TERBESAR adalah DIRIMU SENDIRI.Pun sekarang itu juga harus beriktikad dan berusaha sekuat tenagamu, sehembusan nafasmu. Pemberdayaan Potensi dan DIRI adalah salah satu jalan mensyukuri Nikmat dari Nya. Pertangungjawaban nikmat yang telah Tuhan beri.
Blog Diary, ini kebiasaanku yang produktif untuk menulis. Meskipun isinya dipandang SAMPAH Oleh orang lain terutama suami. Jika menulis itu memeberikan inspirasi atau bahkan manfaat bagi pembaca. Ini belum sampai ke tahap itu. masih ditahap yang tulisan kosong.
Waktu SMP sya suka sekali menulis pantun sepertinya harus dilanjutkan hobi menulis itu. Menulis untuk keabadian. Mengutip Pramodya ananta Toer Menulis bekerja untuk keabadian. Namun ketika saya cari referensi lebih jauh mnegenai kata itu sya menemukan sebuah blog QURETA.COM. bahwa menulis bukanlah bekerja untuk keabadian. Namun menulis adalah pekerjaan yang dilakukan oleh penulis itu sendiri. Dan tulisan itu sudh tidak terikat dengan penulisnya. Dia sudah independen. Tak jarang tulisan itu bisa membunuh si penulisnya. Ini adalah kutipan dari seorang alumni magister filsafat UGM Rohmatul Izad.
Setelah saya membaca komenan dari tulisan tersebut. Mengingat bahwa ternyata tidak ada sama sekali yang pro dengan tulisan dia. Kontra semua, karena yang dikatakan menulis bekerja untuk keabadian adalah karya dari penulis itu sendiri. Seperti imam bukhori, imam muslim, kesemua mereka masih hidup namanya karena karya nya .
Komentar
Posting Komentar