Langsung ke konten utama

Harapan

 Diri ku selama mengarungi kehidupan sungguh aku dibuat takjub. Dengan kuasa Nya. Waktu sebelum menitih S2 pun atau selama S1 kurasa amat panjang karunianya. Mungkin kalau dibicarakan saat itu ya, aku amat sangat menghayati dan mendalami rasa kedekatan ku pada Allah. Atas semua kebetulan. Tapi suatu ketika aku jg pernah bilang didirku, bahwa ah, yang namanya manusia pasti tak luput atas cobaan. Bak siang dan malam. Nikmat dan ujian adalah pasangan. SunnatuLlah. sekelas nabi ku tercinta saja Nabi muhammad dicoba smpai beliau berdarah darah sakit dan kepahitan2 hidup yang harus beliau jalani. Duh nangis aku kalau menggambarkan itu. Sampai kita sebagai umat nya yang selalu diutamakan dinomor satu kan. Tapi apa yang hari ini dan sampai hari ini aku lakukan bisa kah se heroik beliau. Nyatanya terkadang diriku ini memang lemaah, bukan terkdng emg lemaah krna hnya hamba Allah. Meskipun dituntut kuat dlam menanggapi semua cobaan hidup. Kadang aku tak merasa apa dan siapa diriku rasa nya hampa weh apa diriku ini jenis golongan apa ya gtu. Hmmm. Tapi mengalir saja diri ini, pasrah pada Jalan Nya. Ku yakin apa yang memang menjadi takdirku tidak akan melewatkan ku. Dan apa yang bukan takdirku tidak akan menghampiriku. Iya biginilah hidup, terus berjalan, menitih langkah. Bertemu dengan smua keadaan yang diri kita merasa enak, kurng enak atau bahkan tidak enak sekalipun. Aku orangnya saake nan, tapi kdng saake itu dipake buat dimanfaatkan disitu aku gag mau lagi berurusan dg orng itu atau istilahnya cut. Tapi sepertinya di dunia ini tidak bisa kalau kita cut tdk berhubungan at tidak bicara. Itu bukan solusi yng baik. Memng itu yang perlu kita telan. Dibohongi, dimanfaatkan, bahkan tidak dihrgai. Itu adalh pil untuk kesehatan ruhani bahwa Allah memang tempat terbaik dalam mengadu, merayu, bercengkrama, dan kenyaman2 yang lain. Disitulah yang ku rasa itu nyaman. Sehingga apa pun yang lewat di depan ku, atau harapan2 di pikirku, aku bisa lepaskan dan pasrahkan saja, toh apa pun yang kita kejar kalau itu tidak ditakdirkan untuk kita. Tdk akan didapat. Sebatas menjalani hidup, ibadah yang utama. Dekat sma Allah, berbakti pada suami, dan ortu, bsa mnjdi ibu terbaik untuk anak, menantu yang bisa menghargai mertua meskipun tidak dibls dihrgai bahkan dilupakan diacuhkan, biasa saja, krn tujuannya adalh Allah, baik itu perintah Allah. Jangan biarkan dirmu didekte oleh lingkungan. Kalau dijahati balik jahat. Itu salah BEsAR. Dijahati diam saja, biarkan tangan Allah yang bekerja. Kita baik sjaa krna Allah suka itu. Yakinlah roda hidup itu berputar. Dulu aku masih idealis kok ndak begini kok ndak bgtu, skrng aku ah sudhlah aku bukan tuhan yng bisa mengontrol orng supaya dia baik. Hak Gusti Allah mau dia berubah atau tidak, setidaknya sudah berusaha. Gus baha pun bercerita, labanun kholison, di zaman carut marut sprt ini, yang terpenting kita ttp baik, ibarat sapi, makan rumput didalam campur darh dkk, tapi ttp mngluarkan susu... Untuk karir aku aku nyuwun sma Allah dipernahke tmpat sng saee, sae nggone tur bisyarohe.. hehe, iya dlu aku ga mikri bisyaroh, tp realita hidup itu sosial sja perlu uang, umroh jg perlu uang, mau ibadah lain2 jg perlu uang. Iya intinya uang sbnrnya hnya sebuah kertas. Cuma itu sarana ,alat untuk bisa dekat sma Allah, hati dijaga, lisan dijaga, dan perbuatan yang terpnting dijaga. Kalau orng jahat ke kita biarkan saja, yng pnting kita g balas jahat, diem aja. Menjauh, kdng mndkt jg, krna dia jg tangan Allah yang dikirm untuk ksh pelajarn ke kita bhwa kita tu lemah, yang kuat hanya Allah. Semoga istiqomah dalam kebaikan. Amiiin YRA. Semoga bisa ttp mutholalah ilmu ya Allah, jangn smpe diri ini tidak belajar dlam sehari. Terutama agama islam. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerisauan

 Ya Allah, jauhkanlah hati ini dari keburukan dan kejelekan. Hiasilah dg hal-hal baik, semoga engkau berikan hidayahmu selalu pada hmbaa dan klrga hamba, tuntunlah d jalan yg lurus amin.  Hari demi hari serinf ku temui ketidak sesuaian antara apa yg diomongkan dg apa yng dilakukan banyak hal. Dan lama2 aku jengkel pula dg hal bgtu. Apa lagi ditambah ketika kesabaran diuji dg kebandelan dr ponakan suami. Wuih. Harus sabar sekali belum anakku yg kdng aq capek pula ngurussnya me time sdikit. Suami tidur atau krja jg ga mau gantian. Dalihnya aku sibuk bnyk yg hrs dikrjakan dikandang. Yah keserousan untuk berumah tangga pd suami sprtnya kurng. Buktinya bgtu. Msah suruh masakin aneh2 aja pdhl ada yg dihidangkan. Jajan dluar atau jalan2 bli apa yg aq sukai jg terakhir waktu q ada pati bliin najla baju n dlamanku. Ngga ada kuota ada hampir 10 hri wah rasanya hidupku sepi jg kan ga ada trmen gtu. TV jg rusak. Rumah bocor. Gelap ga ada genting yang terang. Kasur atos bngt. Anak kmrin jg jatuh dr

Bersyukur Atas Takdir Nya

 Seyogyanya kehidupan ini hanya alat untuk menuju pelabuhan terakhir yaitu Allah SWT. Maka jika hari ini ditakdirkan dengan keadaan yang enak begitu itu karena semata mata nikmat Allah tiada batas. Sesuatu yang kurang atau nikmat yang berkurang, ada sejuta nikmat bahkan miliyaran nikmat yang ALLAH beri setiap menit dan detiknya. Tak ada yang perlu dirisaukan bahkan digugat, karena tipe pemerontak. Mengalir serahkan takdir pada yang Kuasa, toh semuanya sudah ditata oleh NYa. Baik dari aku dapat suami, belum bekerja tapi iya dibilang klrg mampu dr pda klrg ku, aku tidak harus banting tulang setiap hari cari makan tapi  makan masih ditanggung, ini pun nikmat dari ALLah. Rizki yang sellau diluaskan setiap harinya oleh NYa ALhamdulillah. DAN semoga Allah luaskan berkah turah-turah  untuk renov klrg aku baik dari adik maupun dari membnatu sesama manusia bukan. Perjalanan hidup ini memberikan aku banyak pelajaran yang akan aku tuangkan dalam barisan kata di sini. Rasanya sudah tak pandai diri