Unen unen jawa yakni ojo nggege mongso inggeh punika dadi pangemut piambak e tiyang. Orang harus sabar dan bertindak tepat disegala situasi dan kondisi. Dalam perbincangan serius tapi santai beberapa hari yang lalu, ketika membandingkan sekilas kualitas kesabaran antara aktivis “pejuang” (yang bergerak dalam kerja-kerja kemanusiaan) dan pengusaha (yang murni bergelut mengejar profit ekonomi), seorang kawan berujar: “Salah satu yang membunuh perjuangan adalah ketergesa-gesaan. Para pengusaha kadang punya kesabaran lebih besar ketimbang para ‘pejuang’. Para pengusaha tekun berjuang dan fokus berkiprah di kolam-kolam kecil yang sejak awal dibangunnya sendiri hingga suatu saat juga punya kolam besarnya sendiri.” Lalu bagaimana halnya dengan kualitas kesabaran para aktivis? “Aktivis sering kali kekurangan stok kesabaran, ingin semua kiprah segera berbuah dan akhirnya banyak tujuan yang gagal terwujud akibat terlampau bernafsu semua hal ingin ditangani. Itulah sebabnya tanpa terasa mereka