Hari ini teringat dengan jelas dibenakku ketika memandikan si kecil najla, ibu dan ayah mertuaku saling bertengkar yang dikarenakan masalah uang listrik yg tidak ada. Padahal sudh jatuh tempo kandang yam milik mereka ngisi listrik lagi. Maklum ayam yang harusnya di panen selama 35-40 hari milor smapai hari ini 43 hari sednagkan pengluaran sudah membengkak ketika ayam sduah dewasa. Mereka berdepat soal usut punya usut utang dari adeik ibu mertuaku yang teramat besar yakni mencapai 100jtan sdngkan ornagnya kabur meningfalakn bftu ja tdk mau brtngjwb. Pdahal sertif tanah yg dipakai punya mertua. Ya alhasil yg membayar hutang mau tdk mau ya hrus mau adalah mrtua sya. Tapi sya yakin bahwa tidak ada cobaan yg d timpakan pd hamba diluar batas kemmpuannya. Dan ini benar ada nya meskipun pahit getir perih hrs melihat kondisi makan pun kdng hnya dg sambal aja. Semenjak menikah dg ku suami bsa mengajukan pinjaman yg selanjutknya bsa digunakan untuk mngmbkngb usaha hasilnya bsa buat byar utang.